Mesin mobil dan motor tidak hanya menua dari luar — tetapi juga secara internal. Setiap ribuan kilometer, celah antar komponen logam bertambah lebar, tekanan kompresi menurun, dan panas kerja meningkat. Dalam kondisi seperti ini, oli dengan viskositas lebih tinggi (lebih kental) menjadi bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan.
Viskositas adalah ukuran “kekentalan” oli dalam melindungi logam dari gesekan. Semakin tua mesin, semakin besar kebutuhan akan lapisan pelumas tebal untuk menjaga performa dan mencegah aus.
Artikel ini membahas secara mendalam mengapa oli kental dibutuhkan untuk mesin lama, serta bagaimana formulasi modern seperti Axson Lube Classic 20W-50 membantu menjaga mesin tetap sehat dan efisien.
🧩 1. Celah Mekanis Melebar, Lapisan Oli Harus Lebih Tebal
Selama bertahun-tahun, komponen seperti piston, ring, dan silinder mengalami mikro-keausan akibat gesekan terus-menerus.
Akibatnya:
-
Celah piston–silinder melebar.
-
Oli lebih mudah bocor ke ruang bakar.
-
Tekanan oli menurun.
Dalam kondisi ini, oli encer seperti 5W-30 tidak mampu membentuk oil film yang kuat.
Sebaliknya, oli 15W-40 atau 20W-50 mampu mempertahankan tekanan pelumasan lebih stabil, terutama saat suhu kerja tinggi.
“Mesin tua butuh ‘bantalan oli’ lebih tebal — bukan hanya untuk melumasi, tapi untuk menjaga kompresi tetap optimal.”
— Axson Lube Technical Division (2024)
⚙️ 2. Viskositas Lebih Tinggi = Tekanan Oli Lebih Stabil
Tekanan oli adalah indikator vital. Pada mesin baru, tekanan normal berkisar 40–60 psi. Namun pada mesin lama, karena keausan di bearing dan journal, tekanan bisa turun hingga 20–30 psi.
Oli kental menutup celah ini, menjaga tekanan kembali ke kisaran ideal.
Perbandingan sederhana:
Kondisi Mesin | Oli | Tekanan Oli | Efek |
---|---|---|---|
Mesin baru | 5W-30 | 55 psi | Halus, efisien |
Mesin 10 tahun | 5W-30 | 28 psi | Tekanan drop |
Mesin 10 tahun | 20W-50 | 48 psi | Tekanan stabil kembali |
🧠 3. Mengurangi Blow-by dan Konsumsi Oli
Ketika oli terlalu encer, sebagian bisa masuk ke ruang bakar.
Hasilnya:
-
Asap putih atau biru keluar dari knalpot.
-
Oli cepat habis.
-
Busi cepat kotor.
Oli lebih kental membentuk segel yang lebih rapat antara ring piston dan dinding silinder. Hal ini mengurangi blow-by gas, menekan konsumsi oli, dan membuat pembakaran lebih bersih.
🔥 4. Oli Kental Lebih Tahan Panas
Mesin tua biasanya:
-
Bekerja lebih panas karena pendingin tidak seefisien dulu.
-
Mengalami peningkatan shear (gesekan antar logam).
Oli encer cepat kehilangan kekuatan film saat suhu melebihi 100°C, sedangkan oli 20W-50 tetap stabil hingga 130°C.
Oli dengan viskositas tinggi juga memiliki viscosity index improver (VII) yang lebih kuat, membantu mempertahankan kekentalan pada suhu ekstrem.
Menurut SAE Paper 2020-01-0185, oli kental dengan shear stability tinggi mampu mempertahankan 95% ketebalan film pelumas pada mesin berumur lebih dari 150.000 km.
🧪 5. Perlindungan Ekstra pada Komponen yang Sudah Aus
Viskositas tinggi = lapisan pelindung lebih tebal.
Lapisan ini mencegah kontak logam langsung (metal-to-metal) di area seperti:
-
Crankshaft bearing
-
Camshaft journal
-
Lifter dan rocker arm
Tanpa pelindung ini, logam bisa aus permanen, menyebabkan suara ketukan (knocking) dan kehilangan tenaga.
Oli seperti Axson Lube Classic 20W-50 diformulasikan dengan:
-
ZDDP (Zinc Dialkyl Dithiophosphate) untuk melindungi permukaan logam.
-
Detergent & dispersant additive agar saluran oli tetap bersih.
-
Seal conditioner untuk menjaga elastisitas karet mesin.
📈 6. Efek Terhadap Efisiensi & Performa
Banyak yang khawatir oli kental akan membuat mesin boros atau berat.
Namun pada mesin tua, hal sebaliknya bisa terjadi:
Karena tekanan oli kembali normal, gesekan berkurang, dan suhu stabil — mesin justru lebih efisien dan lebih bertenaga.
Uji dyno internal Axson Lube 2023 menunjukkan:
Penggantian dari 10W-30 ke 20W-50 pada mesin berumur 12 tahun (200.000 km) meningkatkan torque +3% dan menurunkan konsumsi oli 40% tanpa penurunan akselerasi signifikan.
🧩 7. Tidak Semua Mesin Lama Sama
Namun, tidak semua mesin tua harus langsung menggunakan oli kental.
Faktor yang perlu diperhatikan:
-
Jenis mesin: bensin vs diesel.
-
Kondisi kompresi: di bawah 150 psi sebaiknya pakai 20W-50.
-
Kebiasaan penggunaan: kendaraan harian vs jarang digunakan.
Jika mesin masih dalam kondisi sehat dan tidak bocor, 15W-40 bisa menjadi titik tengah yang ideal.
✅ Kesimpulan
Mesin tua bukan berarti harus lemah. Dengan oli ber-viskositas tinggi yang tepat, performa dan daya tahan bisa dipertahankan bahkan melebihi ekspektasi.
Oli kental membantu:
-
Menutup celah aus.
-
Menjaga tekanan oli.
-
Melindungi dari panas.
-
Mengurangi konsumsi oli.
-
Memperpanjang usia mesin.
Pilih oli yang sesuai usia mesin, bukan hanya merek atau harga.
Untuk mesin berumur, Axson Lube Classic 20W-50 adalah pilihan rasional dengan perlindungan maksimal.
📚 Referensi
-
SAE Technical Paper 2020-01-0185 – Viscosity Behavior in Aged Engines
-
API Service Guide – High-Mileage Engine Oil Additives
-
Axson Lube Internal Dyno Test (2023)
-
Lubrizol Whitepaper – Thermal Breakdown in Aging Engines
-
Castrol High Mileage Oil Study (2021)
❓ FAQ
Q: Apakah oli kental bisa membuat mesin boros?
A: Tidak, selama dipilih sesuai kondisi mesin. Pada mesin aus, justru meningkatkan efisiensi karena tekanan oli normal kembali.
Q: Apa tanda oli terlalu encer untuk mesin tua?
A: Mesin cepat panas, suara kasar, dan tekanan oli drop di indikator.
Q: Apakah oli kental berisiko di cuaca dingin?
A: Di iklim tropis seperti Indonesia, risiko ini sangat kecil. Suhu dingin ekstrem (di bawah 0°C) baru menjadi masalah.
Q: Seberapa sering ganti oli pada mesin tua?
A: Setiap 3.000–5.000 km lebih aman, karena oli kental lebih cepat terkontaminasi sisa pembakaran.
Q: Mengapa Axson Lube Classic cocok untuk mesin lama?
A: Karena mengandung aditif anti-aus tinggi, ZDDP, dan seal conditioner yang secara spesifik diformulasikan untuk mesin dengan toleransi besar.