Mobil klasik — baik itu muscle car 70-an, sedan Eropa lawas, maupun jip tua — memiliki karakter mesin yang berbeda dibandingkan kendaraan modern. Salah satu aspek penting yang sering diabaikan adalah kebutuhan pelumas terhadap ZDDP (Zinc Dialkyl Dithiophosphate), aditif anti-aus yang telah digunakan sejak tahun 1940-an.
ZDDP bukan sekadar bahan kimia tambahan; ia adalah “asuransi” bagi komponen logam di mesin tua, terutama yang masih menggunakan sistem flat-tappet camshaft atau pushrod engine.
Artikel ini mengupas secara teknis dan praktis peran ZDDP dalam menjaga umur mesin klasik — serta bagaimana pemilik kendaraan lawas dapat memilih oli yang tepat.
🧩 1. Apa Itu ZDDP?
ZDDP adalah senyawa kimia yang terdiri dari zinc, fosfor, dan sulfur. Ketika oli mencapai suhu operasi, ZDDP terurai dan membentuk lapisan pelindung tipis di permukaan logam yang bergesekan.
Lapisan ini bekerja seperti “bantalan kimiawi” yang mencegah metal-to-metal contact.
Menurut penelitian SAE (Society of Automotive Engineers) Paper 2004-01-2986, lapisan ZDDP dapat mengurangi keausan hingga 60% pada sistem camshaft konvensional.
⚙️ 2. Mengapa Mesin Klasik Butuh ZDDP Lebih Tinggi
Mobil modern telah beralih ke desain roller cam dan teknologi pelapisan logam canggih, sehingga tidak lagi memerlukan kadar ZDDP tinggi. Namun, pada mesin lama dengan flat tappet, gaya tekan antara cam dan lifter sangat besar — mencapai 200.000 psi pada puncak valve lift.
ZDDP penting karena:
-
Menghindari keausan cam-lobe dan lifter.
-
Menjaga kekasaran permukaan logam tetap rendah.
-
Menstabilkan oli pada suhu ekstrem (di atas 120°C).
Kandungan ZDDP pada oli modern (API SN) sering kali dibatasi hanya 800 ppm zinc, sedangkan mesin klasik idealnya butuh 1.200–1.400 ppm.
🔧 3. Efek Kekurangan ZDDP
Banyak pemilik mobil tua yang mengganti oli dengan produk modern tanpa memperhatikan formulanya. Hasilnya fatal:
-
Lobe camshaft terkikis.
-
Suara mesin kasar seperti “klik-klik”.
-
Penurunan tenaga akibat valve lift berkurang.
-
Logam aus menghasilkan serpihan di oli.
Begitu permukaan logam rusak, tidak ada oli yang bisa memperbaikinya — hanya overhaul total yang bisa menyelamatkan.
Studi Lubrizol Additives Report (2019) menunjukkan: mesin flat-tappet tanpa ZDDP cukup aus dalam 40 jam operasi pada kecepatan menengah.
🔬 4. Cara Kerja ZDDP di Dalam Mesin
Ketika tekanan tinggi dan suhu meningkat, molekul ZDDP terurai menjadi senyawa fosfat-sulfida yang menempel pada logam panas. Lapisan ini bersifat semi-keramik, mampu menahan suhu hingga 300°C dan tekanan ekstrem.
Lapisan ZDDP:
-
Tidak permanen (akan terganti secara dinamis oleh lapisan baru).
-
Hanya terbentuk di area gesekan tinggi (tidak seluruh mesin).
-
Meninggalkan permukaan halus yang menurunkan koefisien gesek.
🧠 5. Kadar Ideal ZDDP dan Pengaruhnya pada Emisi
Beberapa negara membatasi kadar ZDDP karena kandungan fosfornya bisa merusak catalytic converter. Namun untuk mobil klasik tanpa converter, hal ini tidak relevan.
Rentang kadar yang disarankan:
| Jenis Mesin | Kadar Zinc (ppm) | Contoh Oli |
|---|---|---|
| Mesin klasik (flat tappet) | 1.200–1.400 ppm | Axson Lube Classic 20W-50 |
| Mesin modern (roller cam) | 600–800 ppm | Axson Lube Platinum 10W-40 |
| Mesin performa tinggi | 1.000–1.200 ppm | Axson Lube Racing 15W-50 |
🧰 6. Pilihan Aman: Oli dengan Label “High ZDDP”
Bagi pemilik mobil tua, pastikan membaca spesifikasi oli:
-
Cari label “High Zinc” atau “Classic Car Formula”.
-
Periksa spesifikasi API — hindari “SN Plus” tanpa tambahan ZDDP.
-
Pilih produk dengan basis mineral atau semi-sintetik yang lebih sesuai untuk mesin dengan toleransi besar.
Axson Lube Classic 20W-50 High ZDDP diformulasikan dengan kombinasi base oil Group II+ dan aditif ZDDP 1.300 ppm, ideal untuk kendaraan tahun 1980-an ke bawah.
🚗 7. Risiko Jika Menggunakan Oli Tanpa ZDDP pada Mobil Klasik
Tanpa lapisan pelindung ZDDP:
-
Camshaft cepat aus.
-
Lifter menjadi tidak rata.
-
Friksi meningkat → tenaga turun.
-
Bearing cepat terkikis.
-
Oli cepat kotor karena serpihan logam.
Kerusakan semacam ini tidak terlihat langsung, tapi menumpuk dalam jangka 3–6 bulan pemakaian rutin.
🧩 8. ZDDP dan Stabilitas Termal Oli
Selain anti-aus, ZDDP juga:
-
Menstabilkan oksidasi pada suhu tinggi.
-
Meningkatkan shear stability.
-
Membantu mempertahankan viskositas oli agar tidak encer di RPM tinggi.
ZDDP juga bekerja sinergis dengan aditif anti-foam dan anti-sludge — kombinasi yang sangat penting untuk mobil klasik yang sering parkir lama (storage mode).
✅ Kesimpulan
ZDDP bukan hanya aditif — ia adalah perlindungan vital untuk mesin klasik.
Dengan kadar yang tepat, ZDDP menjaga komponen penting seperti camshaft dan lifter dari keausan fatal.
Jika mobil Anda berusia di atas 25 tahun dan masih menggunakan sistem mekanikal konvensional, gunakan oli dengan formula high-ZDDP seperti Axson Lube Classic 20W-50, agar mesin tetap hidup kuat hingga generasi berikutnya.
📚 Referensi
-
SAE Paper 2004-01-2986 – Tribological Benefits of ZDDP Additives.
-
Lubrizol Technical Bulletin – High ZDDP Formulations for Flat Tappet Engines (2019).
-
API Service Guide – Phosphorus Limits and Catalytic Converter Protection.
-
Axson Lube Classic Data Sheet (2023).
-
Castrol Heritage Oil Whitepaper (2020).
❓ FAQ
Q: Apakah semua mobil klasik perlu oli high ZDDP?
A: Ya, terutama yang memakai camshaft tipe flat tappet atau pushrod engine.
Q: Apakah ZDDP berbahaya untuk catalytic converter?
A: Ya, untuk mobil modern dengan converter aktif. Tapi aman untuk mobil klasik yang tidak memilikinya.
Q: Apakah ZDDP bisa ditambahkan manual dengan aditif aftermarket?
A: Bisa, namun dosis harus hati-hati. Kelebihan fosfor bisa menyebabkan deposit di ruang bakar.
Q: Oli sintetik apakah bisa mengandung ZDDP tinggi?
A: Bisa, tetapi biasanya diformulasi khusus untuk mobil performa tinggi, bukan harian modern.
Q: Berapa interval ideal ganti oli high-ZDDP?
A: Setiap 3.000–5.000 km, atau maksimal 6 bulan untuk menjaga efektivitas lapisan aditif.