Dalam dunia industri modern, kompresor adalah salah satu mesin vital yang mendukung berbagai proses — mulai dari produksi, perakitan, pengecatan, hingga pengemasan. Untuk menjaga kinerja kompresor tetap optimal, pemilihan oli kompresor yang tepat adalah kunci.
Sayangnya, masih banyak teknisi atau operator yang salah kaprah, mengira oli kompresor sama dengan oli mesin pada umumnya. Padahal, pelumas kompresor memiliki formulasi dan standar yang berbeda.
Artikel ini akan membahas fungsi, jenis, spesifikasi oli kompresor, cara memilihnya, serta rekomendasi perawatan harian agar mesin awet dan downtime bisa ditekan.
Mengapa Kompresor Butuh Oli Khusus?
Kompresor industri — rotary screw, piston, vane, atau centrifugal — bekerja pada suhu dan tekanan tinggi. Dalam proses kompresi, suhu udara bisa mencapai 80–200°C, sehingga fluida pelumas harus memiliki:
✅ Daya tahan oksidasi tinggi.
✅ Stabilitas viskositas meski suhu ekstrem.
✅ Kemampuan mencegah pembentukan varnish dan deposit karbon.
✅ Sifat anti-busa agar sirkulasi tidak terganggu.
📌 Referensi: Handbook of Lubrication and Tribology Vol. II (CRC Press, 2021).
Fungsi Utama Oli Kompresor
1️⃣ Melumasi Komponen Bergerak
Mengurangi gesekan antara rotor, piston, dan bearing.
2️⃣ Mendinginkan
Menyerap panas dari proses kompresi agar suhu kerja tetap stabil.
3️⃣ Mencegah Karat dan Korosi
Menciptakan lapisan film pada logam, menghindari kontak udara lembap.
4️⃣ Menyegel Celah (Sealing)
Meningkatkan efisiensi kompresi dengan meminimalkan kebocoran udara.
Jenis-Jenis Oli Kompresor
Berdasarkan Base Oil:
🔹 Mineral Oil
Paling ekonomis, cocok untuk kompresor beban ringan hingga sedang.
Contoh: Kompresor piston di bengkel.
🔹 Semi-Synthetic Oil
Lebih tahan suhu tinggi, cocok untuk rotary screw dengan jam kerja panjang.
🔹 Full Synthetic Oil (PAO, Ester)
Daya tahan oksidasi tertinggi, cocok untuk kompresor rotary screw atau centrifugal yang beroperasi 24/7. Interval ganti bisa 4000–8000 jam.
Spesifikasi Teknis Penting
-
Viskositas: Umumnya ISO VG 32, 46, 68.
-
Kandungan Additive: Anti-oxidant, anti-foam, anti-rust.
-
Flash Point: Semakin tinggi, semakin baik (di atas 200°C).
-
Low Carbon Residue: Mencegah deposit di valve & chamber.
📌 Referensi: ISO 6743-3A (Klasifikasi oli kompresor).
Rekomendasi Oli Kompresor Terbaik
Berikut contoh produk terpercaya di pasar industri Indonesia:
Produk | Base Oil | ISO VG | Aplikasi |
---|---|---|---|
Shell Corena S2 P 100 | Mineral | 100 | Kompresor piston tekanan tinggi |
Mobil Rarus 427 | Semi-Synthetic | 68 | Kompresor rotary screw |
Total DACNIS SH 46 | Full Synthetic | 46 | Kompresor screw, centrifugal 24 jam |
Pertamina Masri Compressor | Mineral | 68 | Kompresor piston bengkel & workshop |
ExxonMobil SHC Rarus 68 | Full Synthetic | 68 | Kompresor rotary & vane, heavy duty |
Cara Memilih Oli Kompresor yang Tepat
✅ 1. Kenali Jenis Kompresor
Piston → beban sedang, suhu lebih rendah.
Screw → suhu lebih tinggi, butuh stabilitas oksidasi.
Centrifugal → debit besar, kerja non-stop.
✅ 2. Cek Viskositas
Lihat buku manual OEM. Umumnya ISO VG 32–68.
✅ 3. Pertimbangkan Jam Kerja
Mesin beroperasi 8 jam/hari bisa pakai mineral. 24 jam/hari → full synthetic lebih hemat jangka panjang.
✅ 4. Jangan Asal Campur
Hindari mencampur merk atau base oil berbeda.
Tips Perawatan Oli Kompresor
🔧 Rutin Ganti Sesuai Jadwal
-
Mineral: 1000–2000 jam.
-
Semi-sintetis: 3000–4000 jam.
-
Full sintetis: 4000–8000 jam.
🔧 Monitor Kualitas Oli
Periksa perubahan warna, viskositas, atau ada endapan varnish.
🔧 Ganti Filter dan Separator
Filter oli & air-oil separator harus dijaga agar kontaminasi minim.
📌 Referensi Teknis:
-
ISO 8573-1 (Compressed Air Quality Standard)
-
Parker Hannifin Compressor Maintenance Guide
Risiko Jika Pakai Oli Salah
❌ Overheating: Oli cepat teroksidasi → varnish → sumbatan saluran.
❌ Penurunan Efisiensi: Seal bocor, debit udara turun.
❌ Korosi: Jika oli tidak punya aditif anti-karat.
❌ Kerusakan Bearing: Jika viskositas terlalu encer.
FAQ: Oli Kompresor Industri
1. Apa beda oli kompresor dengan oli mesin?
Formulasi additif berbeda. Oli kompresor fokus pada anti-oxidant & low carbon residue.
2. Apakah oli mobil bisa dipakai untuk kompresor?
Tidak disarankan. Risiko pembentukan deposit karbon tinggi.
3. Berapa interval ganti oli kompresor?
Tergantung base oil & jam kerja. Rata-rata 1000–8000 jam.
4. Apakah bisa mencampur merk oli?
Tidak. Komposisi additif bisa berbeda, risiko sludge.
5. Apa tanda oli kompresor harus diganti?
Warna gelap, bau terbakar, penurunan tekanan output.
Kesimpulan
Oli kompresor industri bukan sekadar pelumas biasa. Pilihlah berdasarkan:
-
Jenis kompresor,
-
Spesifikasi OEM,
-
Viskositas,
-
Standar ISO.
Dengan pemilihan dan perawatan tepat, Anda bisa menghemat biaya perawatan, mencegah downtime, dan memperpanjang umur kompresor.
📌 Gunakan TDS & MSDS resmi sebagai referensi teknis. Selalu konsultasikan ke distributor pelumas resmi atau teknisi bersertifikat.
Artikel Terkait: