Industri pertambangan dan alat berat merupakan salah satu sektor dengan tingkat keausan mesin tertinggi. Bayangkan, excavator, dump truck, bulldozer, atau wheel loader harus bekerja di kondisi ekstrem: beban tinggi, suhu fluktuatif, medan berdebu, dan jadwal operasional yang nyaris tanpa henti.
Karena itu, memilih oli industri yang tepat bukan sekadar soal ‘mesin jalan’, tetapi juga strategi menekan downtime, menjaga umur komponen, dan menghemat biaya perbaikan.
Artikel ini akan membahas jenis-jenis oli industri yang umum digunakan untuk mesin berat dan alat tambang, fungsi spesifiknya, standar teknis, serta tips memilih pelumas sesuai kebutuhan.
Kenapa Pelumas Mesin Berat Berbeda?
Berbeda dengan kendaraan biasa, mesin tambang memiliki:
✅ Beban kerja sangat tinggi (24/7).
✅ Medan penuh debu, air, lumpur.
✅ Suhu ruang mesin bisa sangat panas.
✅ Potensi kontaminasi tinggi.
📌 Referensi: Komatsu Mining Maintenance Guide, CAT Fluids Handbook.
Jenis-Jenis Oli Industri untuk Mesin Berat
Secara umum, pelumas industri untuk alat tambang dibagi berdasarkan sistem yang dilayani. Berikut klasifikasi utamanya:
1️⃣ Oli Mesin (Engine Oil)
Digunakan untuk melumasi piston, crankshaft, dan komponen internal engine.
Ciri:
-
Mengandung detergent dan dispersant untuk mengatasi jelaga (soot).
-
Tahan shear dan oksidasi.
-
API Service: minimal CK-4 untuk diesel modern.
Contoh: Shell Rimula R4, Pertamina Meditran SX, Mobil Delvac MX.
2️⃣ Oli Transmisi & Final Drive
Digunakan di transmisi otomatis/manual dan final drive (gardannya alat berat).
Ciri:
-
Additive EP (Extreme Pressure) kuat.
-
Stabil di suhu tinggi.
-
Perlindungan gesekan & pitting pada gear.
Contoh: Caterpillar TDTO (Transmission Drive Train Oil), Komatsu TO-4 Fluid.
3️⃣ Oli Hidrolik
Digunakan untuk sistem hidrolik: boom, arm, bucket, power steering.
Ciri:
-
Anti-wear (AW) untuk tekanan tinggi.
-
Anti-foam & anti-rust.
-
Viskositas ISO VG 46–68 umumnya.
Contoh: Shell Tellus S2, Pertamina Turalik, Total Equivis.
4️⃣ Gear Oil Industri
Untuk gearbox roda gigi di conveyor, crusher, atau mobile unit.
Ciri:
-
Additive EP.
-
Film oil kuat, viskositas ISO VG 150–680.
-
Tahan beban kejut (shock load).
Contoh: Mobilgear 600 XP, Shell Omala S2 G.
5️⃣ Grease (Gemuk Pelumas)
Untuk bearing roda, joint pin, bushing.
Ciri:
-
Base soap: lithium, complex, moly.
-
Water resistant.
-
Tahan getaran & beban impact.
Contoh: Mobilith SHC 100, Shell Gadus S2 V220.
Tabel Rangkuman Pelumas Alat Berat
Sistem | Jenis Oli | Spesifikasi Umum | Contoh Produk |
---|---|---|---|
Engine | Heavy Duty Diesel | API CK-4 / CI-4 Plus | Shell Rimula R4, Meditran SX |
Transmisi/Final Drive | TO-4 / TDTO | SAE 30/50, EP Additive | CAT TDTO, Komatsu TO-4 |
Hidrolik | Hidrolik AW | ISO VG 46/68 | Shell Tellus, Turalik, Equivis |
Gearbox | Gear Oil EP | ISO VG 150–680, AGMA 5–7EP | Mobilgear 600 XP, Omala S2 |
Bearing/Pin Joint | Grease EP | NLGI 2, Moly Additive | Mobilith SHC, Gadus V220 |
📌 Referensi: SAE J183, ISO 6743-4, AGMA 9005.
Standar yang Wajib Diperhatikan
✅ SAE Grade → Umum untuk engine oil & gear oil.
✅ ISO VG → Umum untuk viskositas hidrolik & gear oil industri.
✅ API Service Category → CK-4 untuk diesel heavy duty.
✅ OEM Approval → CAT, Komatsu, Hitachi memiliki standar fluida TO-4, TDTO.
Tips Memilih Pelumas Mesin Berat & Tambang
1️⃣ Ikuti Buku Manual OEM
Jangan hanya lihat merk. Cek viskositas, SAE, ISO VG, API.
2️⃣ Pertimbangkan Kondisi Operasi
Beban tinggi → Full synthetic lebih tahan oksidasi.
3️⃣ Gunakan Sistem Monitoring
Jadwalkan oil analysis secara berkala untuk mendeteksi kontaminasi.
4️⃣ Hindari Campur Oli Beda Spesifikasi
Aditif bisa bertabrakan, menurunkan performa.
Risiko Jika Salah Pakai Oli
❌ Overheating → film oil tipis → keausan cepat.
❌ Seal bocor karena base oil tidak cocok.
❌ Sludge & varnish di ruang mesin.
❌ Downtime mahal & umur komponen lebih pendek.
FAQ: Oli Industri untuk Mesin Berat
1. Beda oli mesin biasa & oli mesin alat berat?
Oli mesin alat berat punya detergent tinggi, tahan soot, API rating lebih tinggi.
2. Kenapa gearbox perlu oli EP?
Karena roda gigi berputar dengan tekanan tinggi, risiko pitting besar.
3. Apakah grease biasa cukup untuk pin joint?
Tidak. Pin joint butuh grease dengan moly agar tahan beban impact.
4. Kapan waktu ideal ganti oli alat berat?
Bergantung jam kerja. Engine oil biasanya tiap 250–500 jam.
5. Kenapa harus oil sampling rutin?
Untuk mendeteksi keausan logam, air, atau debu masuk ke sistem lebih awal.
Kesimpulan
Pelumas untuk mesin berat dan alat tambang harus dipilih sesuai sistem kerjanya:
✅ Gunakan viskositas sesuai kondisi beban & suhu.
✅ Pilih aditif (EP, AW, anti-foam) yang mendukung umur komponen.
✅ Lakukan oil analysis berkala.
Dengan pelumasan yang tepat, alat tambang bisa bekerja optimal, downtime turun, dan biaya maintenance lebih terkendali.
📌 Sumber Referensi: SAE Handbook, ISO 6743, CAT Fluids Guide, Komatsu Operation & Maintenance Manual.