Mobil Klasik

Bahaya Menggunakan Oli Terlalu Encer pada Mobil Tua

Mobil tua, terutama yang berusia di atas 10–15 tahun, membutuhkan perhatian khusus dalam pemilihan oli. Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pemilik kendaraan klasik adalah menggunakan oli terlalu encer dengan alasan agar mesin lebih “ringan”. Padahal, tindakan ini justru bisa mempercepat keausan komponen vital dan menurunkan umur mesin.

Menurut penelitian SAE (Society of Automotive Engineers, 2022), viskositas oli memiliki pengaruh langsung terhadap film strength — yaitu kemampuan oli mempertahankan lapisan pelindung di antara permukaan logam yang bergerak cepat.

Pada mesin tua yang sudah mengalami keausan, celah antar-komponen lebih besar sehingga membutuhkan oli lebih kental untuk menjaga tekanan dan pelumasan tetap optimal.


1. Apa Itu Oli Encer dan Kenapa Banyak Dipilih

Oli dikatakan “encer” bila memiliki viskositas rendah, seperti SAE 0W-20 atau 5W-30. Oli jenis ini memang ideal untuk mesin modern yang presisi dan efisien.
Namun pada mesin tua, penggunaan oli encer bisa menyebabkan:

  • Tekanan oli drop pada RPM rendah,

  • Film oli tidak cukup kuat melindungi piston dan bearing,

  • Konsumsi oli meningkat drastis.

Pemilik sering kali memilih oli encer karena tarikan terasa ringan, padahal efek itu berasal dari berkurangnya gesekan akibat lapisan oli yang menipis — bukan karena performa meningkat.


2. Risiko Menggunakan Oli Terlalu Encer pada Mesin Tua

⚙️ a. Tekanan Oli Turun

Mesin lama umumnya memiliki clearance (celah antar logam) yang lebih longgar akibat usia. Oli encer dengan mudah lolos dari celah ini, menyebabkan tekanan pelumasan menurun dan pelindung logam berkurang. Akibatnya, gesekan meningkat dan komponen cepat aus.

🔥 b. Suhu Mesin Naik

Oli berperan juga sebagai media pendingin tambahan. Ketika terlalu encer, kemampuan oli menyerap dan menyalurkan panas berkurang, mengakibatkan temperatur kerja mesin meningkat — terutama saat macet atau di cuaca panas tropis seperti Indonesia.

🧱 c. Lapisan Pelindung Tidak Stabil

Oli encer lebih mudah “pecah” pada beban tinggi (shear breakdown). Lapisan tipis ini gagal menjaga permukaan piston, camshaft, dan dinding silinder dari kontak langsung logam ke logam. Hasilnya? Suara mesin kasar dan potensi scoring meningkat.

🫧 d. Konsumsi Oli Meningkat

Celah piston ring dan seal katup yang melebar pada mesin tua membuat oli encer mudah naik ke ruang bakar. Dampaknya, asap biru keluar dari knalpot, dan konsumsi oli bisa meningkat hingga 30–40%.

🧩 e. Kerusakan Bearing dan Crankshaft

Pada RPM tinggi, pelumasan hidrodinamik membutuhkan oli dengan film strength tinggi. Oli encer gagal mempertahankan tekanan ini, membuat crankshaft dan bearing utama rentan gores atau rusak permanen.


3. Rekomendasi Viskositas untuk Mobil Tua

Untuk mesin dengan usia lebih dari 10 tahun, idealnya gunakan oli dengan viskositas:

  • SAE 10W-40 untuk mesin bensin harian,

  • SAE 15W-50 atau 20W-50 untuk mesin berumur atau dengan gejala blow-by ringan,

  • Gunakan oli High-Mileage yang mengandung seal conditioner dan aditif anti-wear ZDDP.

Produk seperti Axson Lube Classic High-Mileage 15W-50 diformulasikan dengan detergent dispersant, seal restorer, dan thermal stability enhancer untuk melindungi mesin klasik dari aus dan kebocoran halus.


4. Tanda-Tanda Oli Terlalu Encer di Mesin Tua

Beberapa gejala umum yang bisa Anda perhatikan:

Gejala Kemungkinan Dampak
Suara mesin kasar Tekanan oli rendah
Asap biru dari knalpot Oli terbakar di ruang bakar
Indikator oli menyala saat idle Oli tidak mampu mempertahankan tekanan
Konsumsi oli meningkat Seal dan ring piston bocor
Mesin cepat panas Pelumasan tidak merata

Jika tanda-tanda ini muncul, segera lakukan penggantian ke oli lebih kental, ganti filter oli, dan periksa tekanan oli menggunakan manometer bengkel.


5. Studi & Referensi Teknis

Menurut publikasi SAE International Paper 2021-01-0885, perbedaan film thickness antara oli SAE 5W-30 dan 15W-50 bisa mencapai 45% pada suhu kerja 100°C.
Sementara penelitian Castrol Lubricants Report (2023) menemukan bahwa mesin dengan celah piston worn >0.05 mm membutuhkan oli viskositas tinggi untuk mencegah kontak logam langsung.


Kesimpulan

Menggunakan oli terlalu encer pada mobil tua bukanlah solusi hemat atau efisien.
Sebaliknya, tindakan ini bisa mempercepat kerusakan, memperbesar konsumsi oli, dan menurunkan performa.
Untuk mesin berumur, gunakan oli dengan viskositas lebih tinggi (10W-40 atau 15W-50) serta aditif perlindungan tinggi seperti ZDDP dan seal conditioner.
Ingat, oli yang tepat bukan yang paling encer, tapi yang paling sesuai dengan kondisi mesin.


Referensi

  1. SAE Technical Paper 2021-01-0885 – Effect of Oil Viscosity on Engine Wear and Lubrication Film Stability

  2. Castrol Lubricants Engineering Report (2023)

  3. API Lubricants Handbook (2022 Edition)

  4. Axson Lube Internal R&D Note: Viscosity vs Pressure Stability in Aging Engines (2024)


FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apakah oli encer bisa digunakan saat musim dingin?
A: Bisa, tetapi tidak relevan di Indonesia yang beriklim tropis. Mesin tua di sini tetap lebih aman dengan oli kental seperti 15W-50.

Q: Mengapa mesin terasa ringan saat pakai oli encer?
A: Karena gesekan antar komponen menurun, tetapi itu juga berarti lapisan oli terlalu tipis — risiko aus meningkat.

Q: Apakah oli encer menyebabkan asap biru?
A: Ya. Oli encer mudah masuk ke ruang bakar lewat ring piston longgar dan terbakar, menghasilkan asap biru.

Q: Bagaimana cara memastikan oli sesuai?
A: Periksa rekomendasi pabrikan, kondisi mesin (kompresi dan tekanan oli), lalu pilih SAE yang lebih tinggi jika mesin sudah tua.

Q: Apakah oli Axson Lube Classic cocok untuk mesin tua?
A: Sangat cocok. Diformulasikan dengan viskositas tinggi, seal restorer, dan aditif anti-wear (ZDDP) untuk menjaga tekanan oli dan mencegah kebocoran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *