Bagi pemilik mobil tua, pergantian oli bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian penting dari upaya menjaga umur mesin.
Sayangnya, banyak pemilik kendaraan berasumsi bahwa interval ganti oli pada mobil lama sama dengan mobil baru — padahal kondisi dan kebutuhan mesin berbeda jauh.
Menurut data dari SAE Lubrication Journal (2022), mesin yang telah menempuh lebih dari 100.000 km memiliki toleransi antar-komponen hingga 20% lebih longgar, menyebabkan pembakaran tidak seefisien mesin baru.
Akibatnya, oli cepat terkontaminasi karbon, residu, dan bahan bakar — sehingga interval penggantian oli harus lebih pendek.
1. Mengapa Mobil Tua Butuh Interval Ganti Oli Lebih Sering
Oli bukan hanya pelumas, tetapi juga pembersih dan pendingin internal mesin. Seiring usia kendaraan, fungsi ini semakin berat karena:
- Suhu kerja mesin meningkat, mempercepat degradasi oli,
- Kerak karbon dan sludge menumpuk lebih cepat,
- Kompresi menurun, menyebabkan pembakaran tak sempurna dan kontaminasi oli.
Jika pada mobil baru oli bisa bertahan hingga 10.000 km, maka pada mobil tua disarankan hanya 5.000–6.000 km, tergantung kondisi mesin dan jenis olinya.
“Oli adalah darah mesin. Pada mobil tua, darah ini perlu diganti lebih sering agar tidak mengendap dan mengental,”
— R. Sugiharto, Technical Advisor Axson Lube Indonesia.
2. Faktor yang Mempengaruhi Interval Penggantian Oli
| Faktor | Dampak terhadap Interval |
|---|---|
| Usia mesin >10 tahun | Harus dipersingkat 30–40% |
| Penggunaan di kota (macet) | Oli cepat panas & kotor |
| Jenis oli mineral | Harus diganti tiap 4.000–5.000 km |
| Oli semi-sintetik | Bisa hingga 6.000–7.000 km |
| Oli full-sintetik High Mileage | Tahan hingga 8.000 km (dengan filter bagus) |
Kondisi iklim tropis seperti Indonesia juga berperan. Temperatur tinggi mempercepat oksidasi oli hingga dua kali lipat dibanding iklim subtropis (Castrol Asia-Pacific Study, 2023).
3. Ciri-Ciri Oli Mobil Tua Sudah Harus Diganti
Selain jarak tempuh, ada tanda-tanda visual dan performa yang bisa Anda rasakan:
- Warna oli sangat hitam pekat — tanda oli jenuh karbon.
- Tekstur terasa kasar saat digosok — menandakan partikel logam halus.
- Suara mesin lebih kasar, terutama saat idle.
- Indikator tekanan oli menyala sesaat setelah start.
- Bau gosong dari knalpot atau ruang mesin.
Jika dua atau lebih tanda ini muncul, segera lakukan penggantian oli dan filter, meskipun jarak tempuh belum mencapai batas.
4. Jenis Oli yang Cocok untuk Mobil Tua
Untuk mesin tua dengan tingkat aus ringan hingga sedang, gunakan:
- Axson Lube Classic 15W-50 → menjaga tekanan oli stabil di suhu tinggi,
- Axson Lube Classic 20W-50 High-Mileage → dengan aditif seal conditioner untuk mencegah kebocoran halus,
- Hindari oli encer (SAE 5W-30 ke bawah), karena tidak mampu mempertahankan tekanan pelumasan optimal pada mesin tua.
Oli dengan aditif anti-wear (ZDDP) juga penting untuk melindungi komponen logam klasik seperti camshaft dan tappet.
5. Tips Praktis untuk Menentukan Waktu Ganti Oli Mobil Lama
- Gunakan jarak 5.000 km sebagai patokan utama.
- Tambahkan jadwal waktu — minimal setiap 6 bulan, meskipun mobil jarang digunakan.
- Ganti filter oli setiap kali ganti oli, karena filter yang jenuh bisa menurunkan sirkulasi.
- Gunakan oli berlabel High-Mileage untuk menyesuaikan dengan celah mesin tua.
- Catat tanggal & kilometer penggantian terakhir agar tidak terlewat.
Axson Lube Classic Series merekomendasikan:
“Ganti oli setiap 5.000 km atau 6 bulan, mana yang tercapai lebih dahulu — demi menjaga tekanan oli stabil di mesin tua.”
6. Dampak Jika Telat Ganti Oli pada Mobil Tua
Menunda pergantian oli bisa menyebabkan:
- Penumpukan sludge & kerak karbon,
- Penurunan tekanan oli hingga 40%,
- Komponen seperti piston ring dan camshaft cepat aus,
- Risiko bearing knock meningkat,
- Mesin cepat overheat dan kehilangan tenaga.
Kesimpulan
Mobil tua memerlukan interval ganti oli yang lebih ketat dibanding kendaraan baru.
Oli berperan vital menjaga tekanan, membersihkan, dan mendinginkan mesin yang sudah aus.
Gunakan oli berlabel High-Mileage seperti Axson Lube Classic 15W-50 atau 20W-50, dan disiplin ganti setiap 5.000 km atau 6 bulan.
Perawatan sederhana ini bisa memperpanjang usia mesin lebih dari 50.000 km tambahan.
Referensi
- SAE Technical Paper 2021-01-0885 – Lubrication Aging and Viscosity Impact on Older Engines
- Castrol Asia-Pacific Study (2023) – Lubricant Life in Tropical Conditions
- API Lubricants Handbook (2022 Edition)
- Axson Lube R&D Report: High-Mileage Oil Performance on Aged Engines (2024)
FAQ (Pertanyaan Umum)
Q: Apakah aman mengganti oli lebih cepat dari rekomendasi?
A: Sangat aman. Ganti oli lebih sering justru memperpanjang usia mesin, terutama untuk mobil tua.
Q: Bolehkah tetap menggunakan oli full sintetik di mobil tua?
A: Boleh, selama viskositas sesuai (misalnya 10W-40 atau 15W-50). Hindari oli terlalu encer.
Q: Apakah perlu flushing sebelum ganti oli baru?
A: Bila oli lama sangat kotor atau mesin baru dibersihkan, flushing ringan bisa membantu, tapi jangan terlalu sering agar seal tidak rusak.
Q: Apa tanda oli lama sudah menurunkan performa mesin?
A: Mesin terasa berat, idle tidak stabil, dan suara ketukan muncul di RPM rendah.
Q: Mengapa Axson Lube Classic lebih cocok untuk mobil tua?
A: Karena diformulasikan dengan base oil berkualitas tinggi, seal conditioner, dan ZDDP anti-wear additive yang menjaga mesin klasik tetap halus dan bertenaga.