Mobil Klasik

Oli High-Mileage: Apa Bedanya dengan Oli Biasa?

Bagi banyak pemilik mobil yang sudah menempuh jarak ratusan ribu kilometer, muncul pertanyaan klasik:

β€œApakah saya masih bisa pakai oli biasa, atau sebaiknya ganti ke oli high-mileage?”

Pertanyaan ini penting, karena mesin berumur memiliki karakter berbeda dari mesin baru. Celah piston melebar, seal mulai menua, dan efisiensi pembakaran menurun.
Di sinilah oli high-mileage hadir sebagai solusi yang dirancang khusus untuk mobil dengan jarak tempuh di atas 100.000 km.


βš™οΈ 1. Apa Itu Oli High-Mileage?

Oli high-mileage adalah jenis pelumas yang diformulasikan dengan aditif tambahan untuk melindungi mesin tua, menjaga tekanan oli, dan mencegah kebocoran dari seal yang mulai aus.

Ciri khas utamanya:

  • Mengandung seal conditioner, untuk mengembalikan elastisitas karet.

  • Viskositas sedikit lebih tinggi (misalnya 10W-40 atau 15W-50).

  • Formula anti-wear (ZDDP) lebih kaya untuk melindungi komponen logam.

  • Dilengkapi detergen ringan, agar tidak merusak seal lama.

Menurut laporan Society of Automotive Engineers (SAE, 2022), pelumas high-mileage terbukti menurunkan konsumsi oli hingga 18% pada mesin berumur 10 tahun.


🧩 2. Perbedaan Oli High-Mileage dan Oli Biasa

Aspek Oli Biasa Oli High-Mileage
Tujuan Untuk mesin sehat Untuk mesin dengan jarak >100.000 km
Viskositas Lebih encer (0W-20 s/d 10W-30) Lebih kental (10W-40 s/d 20W-50)
Aditif Fokus efisiensi & emisi Fokus perlindungan & perawatan seal
ZDDP (Anti-wear) Rendah Tinggi
Efek ke Seal Bisa menyebabkan bocor Membantu menutup bocor mikro
Harga Lebih murah Sedikit lebih mahal (+10–20%)

Dengan formulasi seperti ini, oli high-mileage memberikan perlindungan tambahan bagi mesin yang mulai β€œlonggar” tanpa membuat performa berat.


πŸ› οΈ 3. Kapan Waktunya Ganti ke Oli High-Mileage?

Beberapa tanda bahwa mobil Anda sebaiknya mulai beralih:

  1. Konsumsi oli meningkat (tambah oli sebelum jadwal ganti).

  2. Asap knalpot mulai biru tipis – tanda oli ikut terbakar.

  3. Tetes oli di bawah mobil meski tidak parah.

  4. Mesin terdengar kasar di start dingin.

  5. Odometer melewati 100.000 km atau usia mobil >10 tahun.

Jika dua atau lebih tanda di atas muncul, oli high-mileage wajib dipertimbangkan.


πŸ§ͺ 4. Uji Lapangan: Axson Lube High-Mileage vs Oli Konvensional

Uji internal dilakukan oleh Axson Lube Technical Center (2024) menggunakan Toyota Avanza 2010 (odometer 160.000 km).
Perbandingan dilakukan antara Axson Lube High-Mileage 15W-50 dan oli biasa API SN 10W-30.

Hasil:

  • Konsumsi oli turun 21%.

  • Tekanan oli idle meningkat 15%.

  • Kebocoran seal camshaft berkurang 40%.

  • Suara mesin lebih halus 2–3 dB (pengukuran decibel meter).

Ini menunjukkan bahwa formulasi high-mileage bukan sekadar marketing, melainkan solusi nyata untuk mempertahankan performa mesin tua.


🧠 5. Bagaimana Cara Kerja Aditif High-Mileage?

  1. Seal Conditioner
    Mengembalikan kelenturan seal karet, mencegah kebocoran mikro.

  2. Anti-Wear (ZDDP)
    Membentuk lapisan pelindung di camshaft & rocker arm agar tak aus.

  3. Detergent & Dispersant Ringan
    Membersihkan sludge tanpa melarutkan deposit pelindung.

  4. Viscosity Modifier
    Menjaga kekentalan stabil di suhu tinggi.

  5. Friction Reducer
    Menurunkan gesekan untuk efisiensi bahan bakar.


πŸ”§ 6. Oli High-Mileage Ideal untuk Iklim Tropis

Mobil tua di Indonesia menghadapi suhu tinggi, kemacetan, dan interval servis panjang.
Karena itu, SAE 15W-40 atau 15W-50 menjadi pilihan ideal.
Viskositas ini mampu:

  • Menahan penguapan di suhu 100Β°C lebih baik.

  • Menjaga tekanan oli tetap stabil di idle panas.

  • Melindungi mesin tua dari oksidasi.

Rekomendasi: Axson Lube High-Mileage 15W-50 (API SL, ILSAC GF-4) dengan teknologi seal restorer & anti-sludge additive.


πŸš— 7. Siapa yang Tidak Perlu Oli High-Mileage?

  • Mobil baru (<80.000 km).

  • Mesin sudah direbuild dan seal diganti baru.

  • Mobil turbo dengan oli low-friction (5W-30 ke bawah).

Untuk kategori tersebut, gunakan oli standar API SP / ILSAC GF-6 yang lebih ringan.


βœ… Kesimpulan

Oli high-mileage bukan sekadar tren, melainkan inovasi untuk memperpanjang usia mesin tua.
Dengan tambahan seal conditioner, anti-wear tinggi, dan viskositas optimal, pelumas ini menyeimbangkan antara perlindungan dan efisiensi.

Jika mobil Anda sudah menempuh >100.000 km, gantilah ke oli high-mileage seperti Axson Lube 15W-50 agar mesin tetap halus, tekanan stabil, dan umur panjang.


πŸ“š Referensi

  1. SAE Technical Paper 2022-01-0643 – Lubricant Performance on Aged Engines

  2. API Lubricant Standard (EOLCS 2023 Update)

  3. Axson Lube Internal Lab Report (Jakarta, 2024)

  4. Valvoline High-Mileage Oil Whitepaper (2021)

  5. Castrol GTX High Mileage – Technical Data Sheet (2020)


❓ FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Q: Apakah semua mobil tua harus pakai oli high-mileage?
A: Tidak semua, tapi sangat disarankan bila jarak tempuh sudah >100.000 km atau mesin mulai boros oli.

Q: Apakah oli high-mileage bisa mencampur dengan oli biasa?
A: Bisa dalam keadaan darurat, tapi idealnya jangan. Campuran bisa mengurangi efektivitas aditif.

Q: Apa efek sampingnya jika mesin masih sehat tapi pakai oli high-mileage?
A: Tidak berbahaya, hanya bisa membuat konsumsi BBM sedikit naik karena oli lebih kental.

Q: Berapa interval penggantian oli high-mileage?
A: Setiap 4.000–5.000 km atau 6 bulan, tergantung kondisi penggunaan.

Q: Apakah Axson Lube High-Mileage aman untuk catalytic converter?
A: Ya. Formulanya menggunakan kadar fosfor seimbang agar tetap aman untuk mesin injeksi modern dan katalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *